Tuesday, September 17, 2013

anekdot abu nawas - kisah lembu yg bisa bicara

Pada suatu hari, Sultan Harun al-Rasyid memanggil Abu Nawas menghadap ke Istana. Kali ini Sultan ingin menguji kecerdikan Abu Nawas. Sesampainya di hadapan Sultan, Abu Nawas pun menyembah. Dan Sultan bertitah, “Hai, Abu Nawas, aku menginginkan enam ekor lembu berjenggot yang pandai bicara, bisakah engkau mendatangkan mereka dalam waktu seminggu? Kalau gagal, akan aku penggal lehermu.
“Baiklah, tuanku Syah Alam, hamba junjung tinggi titah tuanku.”
Semua punggawa istana yang hadir pada saat itu, berkata dalam hati, “Mampuslah kau Abu Nawas!”
Abu Nawas bermohon diri dan pulang ke rumah. Begitu sampai di rumah, ia duduk berdiam diri merenungkan keinginan Sultan. Seharian ia tidak keluar rumah, sehingga membuat tetangga heran. Ia baru keluar rumah persis setelah seminggu kemudian, yaitu batas waktu yang diberikan Sultan kepadanya.
Ia segera menuju kerumunan orang banyak, lalu ujarnya, “Hai orang-orang muda, hari ini hari apa?”
Orang-orang yang menjawab benar akan dia lepaskan, tetapi orang-orang yang menjawab salah, akan ia tahan. Dan ternyata, tidak ada seorangpun yang menjawab dengan benar. Tak ayal, Abu Nawas pun marah-marah kepada mereka, “Begitu saja kok anggak bisa menjawab. Kalau begitu, mari kita menghadap Sultan Harun Al-Rasyid, untuk mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya.”
Keesokan harinya, balairung istana Baghdad dipenuhi warga masyarakat yang ingin tahu kesanggupan Abu Nawas mambawa enam ekor Lembu berjenggot.
Sampai di depan Sultan Harun Al-Rasyid, ia pun menghaturkan sembah dan duduk dengan khidmat. Lalu, Sultan berkata, “Hai Abu Nawas, mana lembu berjenggot yang pandai bicara itu?”
Tanpa banyak bicara, Abu Nawas pun menunjuk keenam orang yang dibawanya itu, “Inilah mereka, tuanku Syah Alam.”
“Hai, Abu Nawas, apa yang kau tunjukkan kepadaku itu?”
“Ya, tuanku Syah Alam, tanyalah pada mereka hari apa sekarang,” jawab Abu Nawas.
Ketika Sultan bertanya, ternyata orang-orang itu memberikan jawaban berbeda-beda. Maka berujarlah Abu Nawas, “Jika mereka manusia, tentunya tahu hari ini hari apa. Apalagi jika tuanku menanyakan hari yang lain, akan tambah pusinglah mereka. Manusia atau hewan kah mereka ini? “Inilah lembu berjenggot yang pandai bicara itu, Tuanku.”
Sultan heran melihat Abu Nawas pandai melepaskan diri dari ancaman hukuman. Maka Sultan pun memberikan hadiah 5.000 dinar kepada Abu Nawas.

anekdot abu nawas - telur dan ayam

Melihat ayam betinanya bertelur, Baginda tersenyum. Beliau memanggil pengawal agar mengumumkan kepada rakyat bahwa kerajaan mengadakan sayembara untuk umum. Sayembara itu berupa pertanyaan yang mudah tetapi memerlukan jawaban yang tepat dan masuk akal. Barangsiapa yang bisa menjawab pertanyaan itu akan mendapat imbalan yang amat menggiurkan.Satu pundi penuh uang emas. Tetapi bila tidak bisa menjawab maka hukuman yang menjadi akibatnya.

Banyak rakyat yang ingin mengikuti sayembara itu terutama orang-orang miskin. Beberapa dari mereka sampai meneteskan air liur. Mengingat beratnya hukuman yang akan dijatuhkan maka tak mengherankan bila pesertanya hanya empat orang. Dan salah satu dari para peserta yang amat sedikit itu adalah Abu Nawas.

Aturan main sayembara itu ada dua. Pertama, jawaban harus masuk akal. Kedua, peserta harus mampu menjawab sanggahan dari Baginda sendiri.Pada hari yang telah ditetapkan para peserta sudah siap di depan panggung.Baginda duduk di atas panggung. Beliau memanggil peserta pertama. Peserta pertama maju dengan tubuh gemetar. Baginda bertanya,
"Manakah yang lebih dahulu, telur atau ayam?" "Telur." jawab peserta pertama.
"Apa alasannya?" tanya Baginda.
"Bila ayam lebih dahulu itu tidak mungkin karena ayam berasal dari telur." kata peserta pertama menjelaskan."Kalau begitu siapa yang mengerami telur itu?" sanggah Baginda. .
Peserta pertama pucat pasi. Wajahnya mendadak berubah putih seperti kertas.la tidak bisa menjawab. Tanpa ampun ia dimasukkan ke dalam penjara.

Kemudian peserta kedua maju. la berkata,"Paduka yang mulia, sebenarnya telur dan ayam tercipta dalam waktu yang bersamaan."
"Bagaimana bisa bersamaan?" tanya Baginda.
"Bila ayam lebih dahulu itu tidak mungkin karena ayam berasal dari telur. Bila
teiur lebih dahulu itu juga tidak mungkin karena telur tidak bisa menetas tanpa dierami." kata peserta kedua dengan mantap."Bukankah ayam betina bisa bertelur tanpa ayam jantan?" sanggah Baginda memojokkan. Peserta kedua bjngung. la pun dijebloskan ke dalam penjara.Lalu giliran peserta ketiga. la berkata;"Tuanku yang mulia, sebenarnya ayam tercipta lebih dahulu daripada telur."
"Sebutkan alasanmu." kata Baginda.
"Menurut hamba, yang pertama tercipta adalah ayam betina." kata peserta ketiga meyakinkan.
"Lalu bagaimana ayam betina bisa beranak-pinak seperti sekarang. Sedangkan ayam jantan tidak ada." kata Baginda memancing."Ayam betina bisa bertelur tanpa ayam jantan. Telur dierami sendiri. Lalu menetas dan menurunkan anak ayam jantan. Kemudian menjadi ayam jantan dewasa dan mengawini induknya sendiri." peserta ketiga berusaha menjelaskan.


"Bagaimana bila ayam betina mati sebelum ayam jantan yang sudah dewasa sempat mengawininya?"Peserta ketiga pun tidak bisa menjawab sanggahan Baginda. la pun dimasukkan
ke penjara.

Kini tiba giliran Abu Nawas. la berkata, "Yang pasti adalah telur dulu, baru
ayam."
"Coba terangkan secara logis." kata Baginda ingin tahu "Ayam bisa mengenal telur, sebaliknya telur tidak mengenal ayam." kata Abu Nawas singkat.Agak lama Baginda Raja merenung. Kali ini Baginda tidak nyanggah alasan Abu Nawas.

anekdot abu nawas - mengecoh monyet

Abu Nawas sedang berjalan-jalan santai. Ada kerumunan masa. Abu Nawas bertanya kepada seorang kawan yang kebetulan berjumpa di tengah jalan."Ada kerumunan apa di sana?" tanya Abu Nawas.
"Pertunjukkan keliling yang melibatkan monyet ajaib."
"Apa maksudmu dengan monyet ajaib?" kata Abu Nawas ingin tahu."Monyet yang bisa mengerti bahasa manusia, dan yang lebih menakjubkan adalah monyet itu hanya mau tunduk kepada pemiliknya saja." kata kawan Abu Nawas menambahkan.
Abu Nawas makin tertarik. la tidak tahan untuk menyaksikan kecerdikan dan keajaiban binatang raksasa itu.


Kini Abu Nawas sudah berada di tengah kerumunan para penonton. Karena begitu banyak penonton yang menyaksikan pertunjukkan itu, sang pemilik monyet dengan bangga menawarkan hadiah yang cukup besar bagi siapa saja yang sanggup membuat monyet itu mengangguk-angguk.

Tidak heran bila banyak diantara para penonton mencoba maju satu persatu.Mereka berupaya dengan beragam cara untuk membuat monyet itu mengangguk-angguk, tetapi sia-sia. Monyet itu tetap menggeleng-gelengkan kepala.

Melihat kegigihan monyet itu Abu Nawas semakin penasaran. Hingga ia maju untuk mencoba. Setelah berhadapan dengan binatang itu Abu Nawas bertanya,"Tahukah engkau siapa aku?" Monyet itu menggeleng."Apakah engkau tidak takut kepadaku?" tanya Abu Nawas lagi. Namun monyet itu tetap menggeleng."Apakah engkau takut kepada tuanmu?" tanya Abu Nawas memancing. Monyet itu mulai ragu.
"Bila engkau tetap diam maka akan aku laporkan kepada tuanmu." lanjut Abu Nawas mulai mengancam. Akhirnya monyet itu terpaksa mengangguk-angguk.Atas keberhasilan Abu Nawas membuat monyet itu mengangguk-angguk maka ia mendapat hadiah berupa uang yang banyak. Bukan main marah pemilik monyet itu hingga ia memukuli binatang yang malang itu. Pemilik monyet itu malu bukan kepalang. Hari berikutnya ia ingin menebus kekalahannya. Kali ini ia
melatih monyetnya mengangguk-angguk.Bahkan ia mengancam akan menghukum berat monyetnya bila sampai bisa dipancing penonton mengangguk-angguk terutama oleh Abu Nawas. Tak peduli apapun pertanyaan yang diajukan.

Saat-saat yang dinantikan tiba. Kini para penonton yang ingin mencoba, harus sanggup membuat monyet itu menggeleng-gelengkan kepala. Maka seperti hari sebelumnya, banyak para penonton tidak sanggup memaksa monyet itu menggeleng-gelengkan kepala. Setelah tidak ada lagi yang ingin mencobanya,Abu Nawas maju. la mengulang pertanyaan yang sama.
"Tahukah engkau siapa daku?" Monyet itu mengangguk.
"Apakah engkau tidak takut kepadaku?" Monyet itu tetap mengangguk.
"Apakah engkau tidak takut kepada tuanmu?" pancing Abu Nawas. Monyet itu
tetap mengangguk karena binatang itu lebih takut terhadap ancaman tuannya daripada Abu Nawas.Akhirnya Abu Nawas mengeluarkan bungkusan kecil berisi balsam panas.
"Tahukah engkau apa guna balsam ini?" Monyet itu tetap mengangguk .
"Baiklah, bolehkah kugosokselangkangmu dengan balsam?" Monyet itu mengangguk.
Lalu Abu Nawas menggosok selangkang binatang itu. Tentu saja monyet itu merasa agak kepanasan dan mulai-panik.Kemudian Abu Nawas mengeluarkan bungkusan yang cukup besar. Bungkusan itu juga berisi balsam.
"Maukah engkau bila balsam ini kuhabiskan untuk menggosok selangkangmu?"
Abu Nawas mulai mengancam. Monyet itu mulai ketakutan. Dan rupanya ia lupa ancaman tuannya sehingga ia terpaksa menggeleng-gelengkan kepala sambil mundur beberapa langkah.

Abu Nawas dengan kecerdikan dan akalnya yang licin mampu memenangkan sayembara meruntuhkan kegigihan monyet yang dianggap cerdik.Ah, jangankan seekor monyet, manusia paling pandai saja bisa dikecoh Abu Nawas!

Pesan Bagi Para Hakim - anekdot abu nawas

Bapaknya Abu Nawas adalah Penghulu Kerajaan Baghdad bernama Maulana. Pada suatu hari bapaknya Abu Nawas yang sudah tua itu sakit parah dan akhirnya meninggal dunia.Abu Nawas dipanggil ke istana. la diperintah Sultan (Raja) untuk mengubur jenazah bapaknya itu sebagaimana adat Syeikh Maulana.

Apa yang dilakukan Abu Nawas hampir tiada bedanya dengan Kadi Maulana baik mengenai tatacara memandikan jenazah hingga mengkafani, menyalati dan mendo'akannya, maka Sultan bermaksud mengangkat Abu Nawas menjadi Kadi atau penghulu menggantikan kedudukan bapaknya.Namun... demi mendengar rencana sang Sultan.

Tiba-tiba saja Abu Nawas yang cerdas itu tiba-tiba nampak berubah menjadi gila.Usai upacara pemakaman bapaknya. Abu Nawas mengambil batang sepotong batang pisang dan diperlakukannya seperti kuda, ia menunggang kuda dari batang pisang itu sambil berlari-lari dari kuburan bapaknya menuju rumahnya.Orang yang melihat menjadi terheran-heran dibuatnya.

Pada hari yang lain ia mengajak anak-anak kecil dalam jumlah yang cukup banyak untuk pergi ke makam bapaknya.Dan di atas makam bapaknya itu ia mengajak anak-anak bermain rebana dan bersuka cita.Kini semua orang semakin heran atas kelakuan Abu Nawas itu, mereka menganggap Abu Nawas sudah menjadi gila karena ditinggal mati oleh bapaknya.

Pada suatu hari ada beberapa orang utusan dari Sultan Harun Al Rasyid datang menemui Abu Nawas."Hai Abu Nawas kau dipanggil Sultan untuk menghadap ke istana." kata wazir utusan Sultan."Buat apa sultan memanggilku, aku tidak ada keperluan dengannya."jawab Abu
Nawas dengan entengnya seperti tanpa beban. "Hai Abu Nawas kau tidak boleh berkata seperti itu kepada rajamu."
"Hai wazir, kau jangan banyak cakap. Cepat ambil ini kudaku ini dan mandikan
di sungai supaya bersih dan segar." kata Abu Nawas sambil menyodorkan sebatang pohon pisang yang dijadikan kuda-kudaan.Si wazir hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Abu Nawas."Abu Nawas kau mau apa tidak menghadap Sultan?" kata wazir
"Katakan kepada rajamu, aku sudah tahu maka aku tidak mau." kata Abu Nawas.
"Apa maksudnya Abu Nawas?" tanya wazir dengan rasa penasaran.
"Sudah pergi sana, bilang saja begitu kepada rajamu." sergah Abu Nawas sembari menyaruk debu dan dilempar ke arah si wazir dan teman-temannya.Si wazir segera menyingkir dari halaman rumah Abu Nawas. Mereka laporkan keadaan Abu Nawas yang seperti tak waras itu kepada Sultan Harun Al Rasyid.Dengan geram Sultan berkata,"Kalian bodoh semua, hanya menghadapkan Abu Nawas kemari saja tak becus! Ayo pergi sana ke rumah Abu Nawas bawa dia kemari dengan suka rela ataupun terpaksa."

Si wazir segera mengajak beberapa prajurit istana. Dan dengan paksa Abu
Nawas di hadirkan di hadapan raja.Namun lagi-lagi di depan raja Abu Nawas berlagak pilon bahkan tingkahnya ugal-ugalan tak selayaknya berada di hadapan seorang raja.
"Abu Nawas bersikaplah sopan!" tegur Baginda.
"Ya Baginda, tahukah Anda....?"
"Apa Abu Nawas...?"
"Baginda... terasi itu asalnya dari udang !"
"Kurang ajar kau menghinaku Nawas !"
"Tidak Baginda! Siapa bilang udang berasal dari terasi?"
Baginda merasa dilecehkan, ia naik pitam dan segera memberi perintah kepada para pengawalnya. "Hajar dia ! Pukuli dia sebanyak dua puluh lima kali"

Wah-wah! Abu Nawas yang kurus kering itu akhirnya lemas tak berdaya dipukuli
tentara yang bertubuh kekar.Usai dipukuli Abu Nawas disuruh keluar istana. Ketika sampai di pintu gerbang kota, ia dicegat oleh penjaga. "Hai Abu Nawas! Tempo hari ketika kau hendak masuk ke kota ini kita telah mengadakan perjanjian. Masak kau lupa pada janjimu itu? Jika engkau diberi hadiah oleh Baginda maka engkau berkata: Aku bagi dua; engkau satu bagian, aku satu bagian. Nah, sekarang mana bagianku itu?"
"Hai penjaga pintu gerbang, apakah kau benar-benar menginginkan hadiah Baginda yang diberikan kepada tadi?"
"lya, tentu itu kan sudah merupakan perjanjian kita?"
"Baik, aku berikan semuanya, bukan hanya satu bagian!"
"Wan ternyata kau baik hati Abu Nawas. Memang harusnya begitu, kau kan sudah sering menerima hadiah dari Baginda."Tanpa banyak cakap lagi Abu Nawas mengambil sebatang kayu yang agak besar lalu orang itu dipukulinya sebanyak dua puluh lima kali.Tentu saja orang itu
menjerit-jerit kesakitan dan menganggap Abu Nawas telah menjadi gila.Setelah penunggu gerbang kota itu klenger Abu Nawas meninggalkannya begitu aja, ia terus melangkah pulang ke rumahnya.

Sementara itu si penjaga pintu gerbang mengadukan nasibnya kepada Sultan Harun Al Rasyid."Ya, Tuanku Syah Alam, ampun beribu ampun. Hamba datang kemari mengadukan Abu Nawas yang teiah memukul hamba sebanyak dua puluh lima kali tanpa suatu kesalahan. Hamba mohom keadilan dari Tuanku Baginda." Baginda segera memerintahkan pengawal untuk memanggil Abu Nawas.Setelah Abu Nawas berada di hadapan Baginda ia ditanya."Hai Abu Nawas! Benarkah kau telah memukuli penunggu pintu gerbang kota ini sebanyak dua puluh lima kali pukulan?"
Berkata Abu Nawas,"Ampun Tuanku, hamba melakukannya karena sudah
sepatutnya dia menerima pukulan itu." "Apa maksudmu? Coba kau jelaskan sebab musababnya kau memukuli orang itu?" tanya Baginda.

"Tuanku,"kata Abu Nawas."Hamba dan penunggu pintu gerbang ini telah mengadakan perjanjian bahwa jika hamba diberi hadiah oleh Baginda maka hadiah tersebut akan dibagi dua. Satu bagian untuknya satu bagian untuk saya.Nah pagi tadi hamba menerima hadiah dua puluh lima kali pukulan, maka saya berikan pula hadiah dua puluh lima kali pukulan kepadanya."
"Hai penunggu pintu gerbang, benarkah kau telah mengadakan perjanjian seperti itu dengan Abu Nawas?" tanya Baginda."Benar Tuanku,"jawab penunggu pintu gerbang."Tapi hamba tiada mengira jika Baginda memberikan hadiah pukulan."
"Hahahahaha Dasar tukang peras, sekarang kena batunya kau!"sahut Baginda."Abu Nawas tiada bersalah, bahkan sekarang aku tahu bahwa penjaga pintu gerbang kota Baghdad adalah orang yang suka narget, suka memeras orang! Kalau kau tidak merubah kelakuan burukmu itu sungguh aku akan memecat dan menghukum kamu!"

"Ampun Tuanku,"sahut penjaga pintu gerbang dengan gemetar.Abu Nawas berkata,"Tuanku, hamba sudah lelah, sudah mau istirahat, tiba-tiba diwajibkan hadir di tempat ini, padahal hamba tiada bersalah. Hamba mohon ganti rugi. Sebab jatah waktu istirahat hamba sudah hilang karena panggilan Tuanku. Padahal besok hamba harus mencari nafkah untuk keluarga hamba."Sejenak Baginda melengak, terkejut atas protes Abu Nawas, namun tiba-tiba ia tertawa terbahak-bahak, "Hahahaha...jangan kuatir Abu Nawas."Baginda kemudian memerintahkan bendahara kerajaan memberikan sekantong uang perak kepada Abu Nawas. Abu Nawas pun pulang dengan hati gembira.Tetapi sesampai di rumahnya Abu Nawas masih bersikap aneh dan bahkan semakin nyentrik seperti orang gila sungguhan.Pada suatu hari Raja Harun Al Rasyid mengadakan rapat dengan para menterinya."Apa pendapat kalian mengenai Abu Nawas yang hendak kuangkat sebagai kadi?"
Wazir atau perdana meneteri berkata,"Melihat keadaan Abu Nawas yang semakin parah otaknya maka sebaiknya Tuanku mengangkat orang lain saja menjadi kadi."
Menteri-menteri yang lain juga mengutarakan pendapat yang sama. "Tuanku, Abu Nawas telah menjadi gila karena itu dia tak layak menjadi kadi." "Baiklah, kita tunggu dulu sampai dua puluh satu hari, karena bapaknya baru saja mati. Jika tidak sembuh-sembuh juga bolehlah kita mencari kadi yang lain saja."

Setelah lewat satu bulan Abu Nawas masih dianggap gila, maka Sultan Harun Al Rasyid mengangkat orang lain menjadi kadi atau penghulu kerajaan Baghdad.Konon dalam seuatu pertemuan besar ada seseorang bernama Polan yang sejak lama berambisi menjadi Kadi, la mempengaruhi orang-orang di sekitar Baginda untuk menyetujui jika ia diangkat menjadi Kadi, maka tatkala ia mengajukan dirinya menjadi Kadi kepada Baginda maka dengan mudah Baginda
menyetujuinya.Begitu mendengar Polan diangkat menjadi kadi maka Abu Nawas mengucapkan
syukur kepada Tuhan.

"Alhamdulillah aku telah terlepas dari balak yang mengerikan.Tapi.,..sayang sekali kenapa harus Polan yang menjadi Kadi, kenapa tidak yang lain saja."Mengapa Abu Nawas bersikap seperti orang gila? Ceritanya begini:Pada suatu hari ketika ayahnya sakit parah dan hendak meninggal dunia ia panggii Abu Nawas untuk menghadap. Abu Nawas pun datang mendapati bapaknya yang sudah lemah lunglai.Berkata bapaknya,"Hai anakku, aku sudah hampir mati. Sekarang ciumlah telinga kanan dan telinga kiriku."Abu Nawas segera menuruti permintaan terakhir bapaknya. la cium telinga kanan bapaknya, ternyata berbau harum, sedangkan yang sebelah kiri berbau sangat busuk.
"Bagamaina anakku? Sudah kau cium?"
"Benar Bapak!" 
"Ceritakankan dengan sejujurnya, baunya kedua telingaku int."
"Aduh Pak, sungguh mengherankan, telinga Bapak yang sebelah kanan berbau harum sekali. Tapi... yang sebelah kiri kok baunya amat busuk?"
"Hai anakku Abu Nawas, tahukah apa sebabnya bisa terjadi begini?"
"Wahai bapakku, cobalah ceritakan kepada anakmu ini."
Berkata Syeikh Maulana "Pada suatu hari datang dua orang mengadukan masalahnya kepadaku. Yang seorang aku dengarkan keluhannya. Tapi yang seorang lagi karena aku tak suaka maka tak kudengar pengaduannya. Inilah resiko menjadi Kadi (Penghulu). Jia kelak kau suka menjadi Kadi maka kau akan mengalami hai yang sama, namun jika kau tidak suka menjadi Kadi maka buatlah alasan yang masuk akal agar kau tidak dipilih sebagai Kadi oleh Sultan Harun Al Rasyid. Tapi tak bisa tidak Sultan Harun Al Rasyid pastilah tetap
memilihmu sebagai Kadi."

Nah, itulah sebabnya Abu Nawas pura-pura menjadi gila. Hanya untuk menghindarkan diri agar tidak diangkat menjadi kadi, seorang kadi atau penghulu pada masa itu kedudukannya seperti hakim yang memutus suatu perkara. Walaupun Abu Nawas tidak menjadi Kadi namun dia sering diajak konsultasi oleh sang Raja untuk memutus suatu perkara. Bahkan ia kerap kali
dipaksa datang ke istana hanya sekedar untuk menjawab pertanyaan Baginda Raja yang aneh-aneh dan tidak masuk akal.

tebak-tebakan


Kenapa anjing laut berkumis ? - Krn mau nakutin kucing laut

Sambel apa yg ada di pinggir jalan ? - Sambel Ban

Bulu apa yang warnanya kuning smua ? - Buluband

Bisnis apa yg terkenal di Amerika dan seluruh dunia ? - Bisnispear

Apa bhasa Jepangnya naik motor ? - Suzuki ku naiki

Apa bhasa chinanya maling ? - Ziang Ziang Maeling Zeng

Apa bhasa Jepangnya ibu2 hamil di tengah laut ? - Kukira kura2

Apa bhasa jepangnya ga punya uang ? - Sakukurata

Bhasa chinanya tenang ? - Zuen Nyi Zenyap

Daun apa yg ga bsa di lhat ? - Daun telinga

Daun apa yg keras ? - SmackDaun

Daun apa yg ga bsa di pegang ? - Daun't touch me

Indonesia menciptakan merek Hp apa hayo ? - Nokié

Gua apa yang menyenangkan ? - gua aja ga tau

Bis apa yang kuat? - Biskuat

Hewan apa yang bsa baca doa ? - Nyamuk dan Srigala

Burung apa yang paling kaya ? - Burung Beli-bis

Hewan apa yang paling kaya ? - Ber-uang, Ikan-Mas

Ikan apa yg bsa nyanyi ? - Ikanfauzi

Ikan apa yg ada di darat ga mati2 ? - Ikan panjang umur

Knapa seniman rambutnya panjang ? - Terserah dia kali

Gajah naik beca keliatan apanya ? - Sudah pasti keliatan bohongnya

Gimana caranya gajah masuk kekulkas ? - Ya tinggal buka pintunya ajach!

Knapa orang takut hujan ? - Karena hujan datangnya keronyokan

Apa bedanya propesor sma monyet ? - Kalau propesor botaknya di depan sedangkan monyet di belakang

Gajah apa yang selalu bersih ? - gajahlah kebersihan

Kucing kalau mundur bilang apa ? - meong

Jus-jus apa yang ga enak ? - justru itu w nanya ma loe....

Apa bedanya orang gila sma ustad ? - Kalau orang gila pas ada petir bilang " asyik aku di potret" kalau ustad " astagfirullah al azim

Sapi apa yang bsa nempel di dinding ? - Sapiderman

Orang apa yang dì pukul ga Sakit ? - Orang ga kena

Sarapan-sarapan apa yang bisa balapan ? - Sarapan Sapi

Kenapa ban mobil warnanya hitam ? - Kalu coklat nanti habis sma anak2

Kenapa Batman ga pake lambang B ? - Soalnya udah di pake sma Bobo

Dikocok, tegang apa hayo ? - Ibu2 Arisan

Sell-sell apa yang enak ? - Sellingkuh

Penyanyi dunia asal Aceh yang tewas bunuh diri? - Cut Cobain

Dua artis yang sangat tinggi ? - Lulu Tebing dan Jeremy Monas

Ayam terbesar adalah ? - Ayam Semesta

Bakso yang wangi ? - Baksona Roll On Deodorant

Bangsawan Inggris yang terkenal dengan acara lawaknya di TV ? - SirMulat

Fisikawan terkenal dari Batak ? - sir isacc nasution

Bebek yang terkenal ? - Bebekstreet Boys

Bola apa yang disukai anak kecil ? - Bolaemon

Buah yang bikin bingung ? - Strawberry (bingung, kan ? )

Setelah bulan yang ada sekarang ini, kelak ada bulan apa lagi ? - Bulan depan

Apa itu cemilan ? - Cebelum cepuluh, Cecudah celapan

Emping yang khusus UMPTN ? - Emping-sil 2B

Daun yang lucu ? - Dauno, Kasino, Indro

Error yang bisa nyanyi ? - Errorsmith

Es yang bikin panas dingin dan pusing-pusing ? - Essai

Gajah apa yang belalainya pendek ? - Gajah pesek

Kenapa babi bau ? - Karena keteknya ada 4

Kenapa Superman gak nikah ama Wonderwoman ? - Ya ga jodoh

Anjing apa yang bsa terbang ? - Anjing? ? ..... bukannya burung??

Rambut putih namanya uban, rambut merah namanya pirang, kalau rambut hijau namanya apa ? - Rambutan belum matang

Kenapa sepatu Superman warnanya merah ? - Biar matching sma jubahnya

Kenapa ayam kalau berkokok matanya merem ? - Karena sudah hapal liriknya

Apa persamaanya tukang becak sama tukang bakso ? - Sama2 gak jualan sate

kumpulan lelucon

 Imsomania
 Dokter yang hebat
 Setelah Anda
 Mencari kasir
 Kenapa dokter memakai tutup muka
 Perangsang yang terbaik
 Mengurusi masa depan siapa?
 Anjing yang pintar
 Membantu pekerjaan matematika
 Di dalam pakaian setelan
 Membakar nota utang
 Waktunya telah tiba
 Pekerjaan isteri pengemis
 Lukisan sebagai bukti
 Belanja besar yang terlalu dini
 Isteri yang cerdik
 Salah paham

 Lamaran cuaca
 Ke dokter gigi
 Pemukul lalat serbaguna
 Ayahnya Ah-Da
 Tradisi Keluarga
 Percaya dengan dokter
 Siapa yang gila
 Sungainya tidak dalam
 Dingin di atas sana!
 Salah memahami resep
 Kata-kata yang praktis
 Isyarat untuk melamar
 lelaki yang terhormat
 Gelar master
 Tahu dan tidak tahu
 Satu mata untuk satu mata
 Menunggani kuda
 Camar mati
 Tuhan telah banyak peningkatan
 Kehidupan setelah kematian
 Bis yang keliru
 Segelas anggur
 Pengemis
 Sudah terlambat
 Sisa makanan
 Kembar
 Kecelakaan mobil
 Singa dan Serigala
 Siapa yang bicara
 Nama yang Manis
 Datanglah lebih dini besok

Di Dalam Pakaian Setelan

Seorang sahabat berkata pada sahabatnya, "Saya sedang memperkarakan isteriku." Dan sahabatnya bertanya, "Kenapa? Kalian kan baru saja kawin. Ada salah apa?" Sahabat yang pertama berkata, "Yah, dia melemparkan pakaian setelan terbaru saya keluar dari jendela." Dan sahabat yang kedua berkata, "Itukan hanya urusan kecil saja, dan kamu mau memperkarakannya di pengadilan? Yah Allah!" Sahabat yang pertama lalu menjawab, "Ya, tapi saya waktu itu berada di dalam pakain setelan tersebut."

Pekerjaan Isteri Pengemis

Seorang pengemis tua sedang duduk di pojok suatu pasar besar, sambil memegang mangkoknya utk mengemis. Seorang wanita tua merasa kasihan kepadanya dan memberikannya uang dari dompetnya. Dia menghiburnya dengan berkata, "Ah! Aku merasa kasihan sekali di hatiku melihat bahwa kamu masih harus mengemis di usia setua ini! Bagaimanakah hidupmu bisa menjadi seperti ini? Tidak apa-apa jika kamu tidak mau menceritakannya kepada ku. Aku hanya bertanya karena merasa kasihan." Pengemis tua itu sungguh sengsara duduk di sana. Air mata berlinangan, dan dia berkata dgn penuh iba, "Aku tidak tahu kenapa, tapi aku merasa lebih sengsara mendengar nyonya menanyakan ini! Melihat nyonya mengingatkan aku akan isteriku. Aku tidak akan mengemis sekarang jika dia masih hidup!" Lalu wanita tua itu bertanya, "Oh! Jadi isteri kamu hebat sekali! Apakah pekerjaan dia waktu dia masih hidup?" Pengemis tsb menjawab, "Dia mengemis untuk ku setiap hari sewaktu dia masih hidup, oleh karena itu aku tidak perlu mengemis buat diri ku."

Ayahnya Ah-Da

Seorang anak kecil bernama Ah-Da berusia tujuh atau sekitar delapan tahun berlari dengan tergopoh-gopoh ke kantor polisi dan memberitahukan polisi di sana, "Tolong datang segera! Seorang lelaki di rumahku sedang memukul ayahku; ayahku sedang sekarat!" Lalu polisi tersebut segera pergi ke tempat kejadian dengan anak kecil tersebut. Mereka melihat dua lelaki saling berkelahi. Polisi itu bertanya, "Yang mana ayahmu?" Anak kecil itu menjawab, "Aku juga tidak tahu yang mana adalah ayahku; itulah sebabnya mereka saling berkelahi."

Kehidupan Setelah Kematian

Seorang guru sekolah dasar bertanya pada salah satu muridnya: "Percayahkah kamu tentang kehidupan setelah kematian?" Anak itu menjawab: "Ya, aku percaya!" Guru itu berkata, "Baiklah, baik sekali kamu mempercayainya, karena kakekmu datang ke sekolah menemuiku hari ini, meskipun kemarin kamu memberitahukanku bahwa kamu perlu ijin satu hari untuk menghadiri pemakamannya!"

Salah Memahami Resep

Ada satu pasangan yang baru menikah, dan sang suami tidak dapat bertepa-seliro dgn isterinya. Dia bertengkar dengannya setiap hari hingga dia hampir mendapatkan gangguan urat syaraf. Dia lalu bergegas menemui dokter. "Ada masalah apa?", tanya sang dokter. "Ah! Aku telah terlalu banyak bertengkar dengan isteriku," lelaki tsb menjawab. "Sekarang aku merasa lemah secara jasmani dan pikiran. Apa yang mesti kulakukan?" "Anda perlu lakukan beberapa latihan!" Saya sarankan Anda membeli seragam olahraga lari dan berlari sekitar sepuluh kilometer setiap hari, lalu temui saya lagi dalam waktu satu atau dua minggu." Lelaki tsb berkata, "Oke!" dan dia pun berlalu. Hari itu juga, dia membeli seragam olahraga dan mulai berlari. Seminggu kemudian, lelaki tsb menelpon dokternya dan dokter tsb menanyakan, "Bagaimana keadaan jasmani Anda? Apakah merasa lebih baik?" "Lebih baik, sungguh lebih baik!" kata lelaki tsb. Lalu dokternya menanyakan, "Bagaimanakah isteri Anda memperlakukan Anda sekarang?" "Bagaimana aku tahu?" lelaki tsb menjawab, "Aku telah berada tujuh puluh kilometer jauhnya dari rumah!"

Tradisi Keluarga

Dua orang gila sedang berbincang di rumah sakit jiwa, salah satunya berkata, "Aku telah memutuskan untuk menyerahkan adik perempuanku untuk menikah denganmu begitu kita keluar dari sini." Lelaki lainnya berkata, "Jangan, terima kasih. Tidak boleh demikian." Dia bertanya, "Kenapa?" Lelaki itu menjawab, "Karena, menurut tradisi keluarga kami hanya boleh menikahi sanak keluarga. Kami tidak dapat menikah dengan orang luar." Lelaki satunya lagi bertanya, "Bagaimana mungkin ada kebiasan keluarga yang demikian?" Dia berkata, "Yah begitulah, nenekku kawin dengan kakekku. Ibuku kawin dengan ayahku, adikku kawin dengan adik iparku, dan seterusnya. Bagaimana dapat aku menikahi adikmu?"

Belanja Besar Yang Terlalu Dini

Seorang terdakwa diajukan ke pengadilan di depan hakim. Hakim bertanya padanya:"Tindak pidana apa yg telah kamu lakukan?" Terdakwa berkata :"Aku pergi berbelanja terlalu dini selama Tahun Baru." Hakim berkata "Itu bukan suatu pidana! Apakah ada kekeliruan, barangkali? Jadi berapa paginya kamu pergi berbelanja?' Dia menjawab : "Tokonya masih belum buka untuk kegiatan usaha dan aku telah berada di dalam."

Isteri Yang Cerdik

Seorang wanita yang baru menikah sedang duduk di kursi, kelihatan dongkol, ketika suaminya pulang ke rumah. "Ada apa? Kenapa kamu kelihatan begitu bermasalah?" suaminya bertanya. Wanita tsb menjawab, "Aku sungguh menyesal. Aku sedang menyeterika setelan baru kamu dan membakar satu lubang di celana kamu." Dan lelaki tsb berkata, "Tidak apa-apa. Aku mempunyai celana lainnya yang persis sama." "Terima kasih Tuhan kamu memaafkannya. Aku telah gunakan untuk menambal yg ini," isterinya menjawab.

Perangsang Yang Terbaik

Sang pasien bertanya kepada dokter "Dok., tolonglah berikan sesuatu yang akan merangsangku, menggairahkanku, dan membuatku dalam keadaan, yang sangat, bagaimana mengatakannya yah...., sangat.... yah Anda tahu, semangat yang sangat terangsang, dan penuh daya tempur, semangat yang menggairahkan."  Lalu sang dokter berkata  "Jangan kuatir, ambillah ini, dan setelah Anda melihat tagihannya, Anda akan memiliki semua itu."

Menunggangi Kuda

Ada seorang lelaki yang diminta untuk menunggangi kuda tapi dia tidak ingin melakukannya, karena dia merasa ragu. Pemilik kuda tersebut memberitahukannya, "Jangan khawatir. Kuda ini telah terlatih dengan amat baik, dan ia sungguh lembut. Ia akan membawamu ke sana, sampai seberang bukit dan ia akan membawamu kembali dengan sendirinya secara otomatis. Ia tahu jalannya secara bolak-balik - tidak ada masalah." Lalu, penunggang kuda yang panik itu berkata, "Oke." Tapi sebelum dia menungganginya, sang pemilik kuda berkata padanya, "Hanya ada dua hal yang perlu kamu lakukan: Jika kamu ingin kuda ini berjalan ke depan, katakan, "Terima kasih Tuhan." Dan jika kamu ingin dia berhenti, katakan, "Halleluyah". Kemudian, sekitar satu jam, mereka berjalan tanpa ada masalah, tetapi tiba-tiba mereka hampir sampai di tebing bukit. Kuda itu mulai meluncur dengan sangat cepat turun ke bukit dan mereka hampir mencapai tebing. Lelaki itu menjadi panik sekali dan lalu dia teringat. Dia berkata, "Halleluyah" dan kuda itu langsung berhenti di sana, tepat di ujung tebing. "Oh, syukurlah," lelaki tersebut menghela nafas lega, "Terima kasih Tuhan."

Percaya dengan Dokter

Ada seorang wanita yang suaminya sedang berbaring sekarat di salah satu ruangan rumah sakit. Dokter di sana memanggil wanita itu ke tempatnya dan berkata, "Dia akan segera meninggal; dia sudah pasti tidak dapat hidup lebih lama lagi; bergegaslah ke dalam dan lihat apakah ada kata-kata terakhir darinya." Suaminya mendengarkan percakapan itu dan berkata, "Aku masih hidup. Aku masih dapat berbicara! Aku tidak akan segera meninggal." Lalu isterinya berkata, "Diam! Apakah kamu lebih pintar dari dokter?"

Kata-Kata Yang Paling Praktis

Ada tiga orang yang meninggal dalam satu kecelakaan kendaraan dan segera tiba di pusat penyaringan di Surga, di mana mereka menjalani suatu percobaan oleh seorang malaikat sebelum ditugaskan pada tempat dan pekerjaan tertentu. Sang malaikat bertanya pada mereka, "Apa yang paling suka Anda dengarkan ketika sedang berada di dalam peti mati, sementara kerabat serta sahabat Anda sedang menangis hirukpikuk di pemakaman Anda?" Orang pertama menjawab, "Saya menyukainya ketika mereka berkata bahwa saya dulu merupakan dokter yang terbaik dan orangtua yang terbaik." Orang kedua berkata, "Saya suka mendengarkan orang berkata bahwa saya adalah suami dan profesor yang terbaik, yang paling teliti akan masa depan anak-anaknya." Orang yang terakhir menjawab, "Pada waktu itu, saya akan paling suka seandainya mendengarkan mereka berkata, "Oh! Dia masih hidup!"

Mengurusi Masa Depan Siapa

Sang pasien berkata pada dokter, "Dok.,saya kuatir akan masa depanku,"   Sehingga dokter tersebut berkata  "Saya akan memberikanmu suatu perawatan satu tahun, biayanya akan berkisar $ 500 dollar sebulan, apakah oke?" Jadi sang pasien berkata "Tetapi itu hanya mengurusi masa depanmu, bukan masa depanku."

Isyarat Untuk Melamar

Seorang wanita bertemu seorang lelaki. Dia memperhatikannya dan berkata, "Wah! Anda tahu, Anda sungguh mirip dengan suami ketiga saya." "Jadi, Anda sudah menikah tiga kali?" lelaki tsb menanyakan. Dan wanita tsb menjawab, "Tidak, baru dua kali!"

Membakar Nota Utang

Suatu waktu dulu terdapat seorang wanita yang sungguh luar biasa sekali. Dia sering meminjamkan uangnya kepada setiap orang, dan dia memperhitungkan setiap sen sekalipun.  Dan lalu suatu hari, dia menderita sakit, dan semua dokter segera menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tiada apapun yang dapat kami perbuat dengan penyakit ini." Sehingga dia tahu bahwa waktunya sudah tiba, dan dia memanggil sekitar lima puluh debiturnya untuk datang ke ranjang kematiannya. Lalu dia memberitahukan pelayannya agar membakar semua nota utang  di depan mereka. Lalu, salah satu debitur tersebut mulai merasa sangat emosi dan berkata, "Oh, Nyonya, kita masih belum membayar kamu, jadi kenapa kamu membakar semua nota utang  kami."   Dan wanita itu, yang sedang sekarat, tiba-tiba bangkit, dan menatap tajam ke mata mereka, dia berkata, "Jika saya tidak membakar semua nota utang  ini sekarang, dan pada waktu saya turun di bawah sana (dunia bawah), bagaimana dapat saya memiliki bukti untuk memperoleh kembali  uang  dari kalian semua?"

Sungainya Tidak Dalam

Pada suatu hari seorang pengendara motor ingin menyeberangi sungai, tapi menemukan bahwa jembatannya sedang rusak. Dia menanyakan seorang anak kecil yang berada di dekat sungai, "Apakah sungai ini dalam?" Anak kecil tsb menjawab, "Tidak, tidak terlalu dalam. Kamu dapat menyeberanginya dengan motor kamu tanpa ada masalah." Lelaki tsb mengendarainya ke dalam sungai. Tetapi sampai setengah jalan lintasan, dia menemukan bahwa airnya telah naik hingga ke lehernya. Dia hampir hanyut. Dia meneriaki anak kecil tsb, "Apakah ini suatu lelucon? Kamu coba membunuhku. Kenapa kamu berkata bahwa sungai ini tidak dalam? Ini paling tidak dalamnya seratus meter. Jika aku lanjutkan perjalanan, aku pasti terhanyut!" Anak kecil tsb menggaruk kepalanya dan berkata dengan polos, "Aneh! Kemarin, aku melihat bebek-bebek berenang di air, dan airnya baru sampai di punggung mereka!"

Lelaki Yang Terhormat

Dua lelaki sedang bermain golf, dan ketika suatu iringan pemakaman sedang lewat, salah satunya melakukan sikap yg luarbiasa Dia berdiri tegap dan dengan seketika melepaskan topinya, dan lalu memperhatikan sambil menunggu sampai iring-iringan tsb berlalu jauh sebelum memulai lagi permainannya. "Anda adalah lelaki yang sangat terhormat, penuh perhatian, ramah-tamah dan sopan," lawannya menanggapi. "Yah, tentu saja, kami telah menikah selama tiga puluh tahun. Ini merupakan upacara kami yang paling akhir!"

Anjing Yang Pintar

Ada satu cerita mengenai "Anjing Yang Pintar".  Bagaimanakah pintarnya? Dahulu kala ada satu keluarga dengan seekor anjing. Suatu hari mereka mengundang seorang tamu untuk makan malam. Ketika tamunya tiba, anjing tsb diam saja. Ia juga tidak menggonggong, ataupun menggigit. Tetapi, takala sang tamu menikmati makan malam dengan keluarga tsb, anjing itu terus menatap dirinya. Ia juga menggerang, tidak terlalu nyaring, tapi kedengarannya ia sungguh marah. Ia terus menatap pada sang tamu dan menggerang padanya tanpa henti. Sang tamu merasa cemas. Hatinya berdebar kencang, dan dia menatap balik pada anjing tsb. Lelaki tsb dan anjing itu saling menatap, sampai lelaki tsb tidak tahan lagi. Dia berkata pada tuan rumahnya dan keluarganya, "Kenapa, anjing kalian itu kelihatan begitu bengis!" Sebelum sang tuan rumah dapat memberikan satu jawaban, anak gadis cilik sang tuan rumah yang bernama Shio-Ling berkata, "Menurutku ia tidak begis! Biasanya ia tidak begitu kejam! Ia bertingkah-laku demikian karena kamu menggunakan mangkoknya!" Dia hanya seorang bocah kecil, yang tidak mengetahui urusan manusia, jadi dia hanya memberitahukan kebenaran! Mengertikah Anda?

Imsomania

Seorang lelaki pergi menemui dokter dan berkata kepadanya, "Aku tidak dapat tidur setiap malam karena tetangga  yang di atas selalu ribut dengan suara keras. Dia benar-benar membuatku tidak tidur sama sekali." Dokter tersebut berkata, "Oh, tidak ada masalah! Mudah saja! Aku akan memberikan sesuatu kepadamu, dan kamu akan tidur dengan enak." Hari berikutnya, lelaki itu pergi menemui dokter tsb lagi dan mengeluh, "Aku telah meminum pil tsb tapi tetap tidak bisa tidur." Dokter tsb berkata, "Yah ampun! Itu akan alat penyumbat telinga untuk telinga kamu!"

Mencari Kasir

Pada suatu pesta makan malam, terdapat satu orang, yang duduk di sana yang merupakan seorang bankir, dan  dia mempunyai seorang teman yang menanyakannya, Anda tahu, teman sang bankir menanyakannya, "OH! Saya dengar bahwa bank Anda sedang mencari seorang kasir, iyakan?" seseorang yang menerima dan membayar uang, dan sang bankir berkata " Ya, ya, kami sedang mencarinya, kami sedang mencarinya." Lalu temannya berkata, "Tetapi saya pikir Anda baru saja memperkerjakan satu orang, yah kira-kira beberapa minggu yang lalu, Anda telah memperkerjakan seorang kasir beberapa minggu yang lalu."  Lalu sang bankir berkata "Ya, ya, benar sekali, kami telah memperkerjakannya, itulah orang yang kami cari sekarang." Temannya bertanya lebih lanjut "Dapatkah Anda lebih memperinci? Maksud saya,  bagaimana tampangnya?" Daa berkata, "Baik, ia tingginya sekitar lima kaki dan kurang (pendek=short) seratus ribu dollar."

Kenapa Dokter Memakai Tutup Muka

Seorang anak kecil bertanya pada ayahnya "Ayah, kenapa dokter selalu harus mengenakan tutup muka
di ruangan operasi?"  Lalu ayahnya berkata, "Seandainya terjadi sesuatu yang keliru, tiada yang mengetahui siapakah mereka."

Setelah Anda

(Lelucon ini diucapkan oleh Guru dalam bahasa Perancis) 
Orang Perancis sangat terkenal akan keramah-tamahan mereka. Pernah sekali, satu rumah sedang kebakaran di Perancis dan ada dua orang di dalam rumah tersebut yang telah terbakar hitam di seluruh wajah mereka. Ketika mereka berlarian keluar pintu, yang pertama sampai berkata pada yang kedua, "Setelah Anda (After you)!"

Gelar Master

Ada seorang lelaki, yang tinggal berdekatan dengan suatu perguruan tinggi, dan dia melihat begitu banyak mahasiswa terhormat yang keluar masuk sepanjang waktu, dan kebanyakan dari mereka mengenakan kacamata yang tebal. Dia berpikir, "Oh, kacamata akan membuat saya mampu mengerti." Sehingga dia pergi ke toko kacamata dan meminta sepasang kacamata. Penjaga toko bertanya padanya, "Berapa derajat (what's degree) ?" Dan dia menjawab, "Saya ingin gelar master (master's degree)."   Sang penjaga toko tidak begitu memahaminya, tapi dia pikir kemungkinan dia harus memberikannya kacamata dengan derajat yang minusnya tebal. Sehingga, dia memberikannya kacamata dengan lensa derajat yang paling minus dan ketika lelaki tersebut mencoba pakai, dia hampir saja terjatuh, karena kacamata itu membuatnya sempoyongan. Sungguh, apabila tidak ada yang salah dengan mata Anda lalu Anda memakai kacamata minus tebal, akan sangat menyiksa sekali. Lelaki tersebut bertanya, "Jenis kacamata apa ini?" Dan sang penjaga toko menjawab, "Lho, bukankah Anda menginginkan derajat paling besar (master's degree), iya kan?"
Jadi, bagaimanapun, setelah lelaki tersebut mencobanya, dia berkata, "Baiklah, pinjamkan saya buku." Ketika si penjual memberikannya buku, dia membacanya seperti ini, dengan cara terbalik. Dia terus membolak-balik buku tersebut, dan berkata, "Saya tidak dapat membacanya! Bahasa apa ini?" Si penjual berkata, "Ini bahasa Inggris." Dan lelaki tersebut menjawab, "Benarkah? Bagaimana mungkin saya tidak dapat membacanya?" Sehingga si penjual berkata, "Arahnya begini, tuan," dan membalikkan bukunya. Dan dia berkata, "Kenapa saya masih tidak dapat membacanya? Jenis kacamata apakah ini?" Dan si penjaga toko berkata, "Kacamata ini adalah untuk membaca buku." Lelaki itu berkata, "Anda pasti telah menjual barang yang salah, karena saya tidak dapat membacanya." Sehingga si penjual tersebut berkata, "Tapi.... tapi apakah mungkin bahwa Anda buta huruf, dan tidak dapat membaca buku?" Mungkinkah?" Lelaki tsb menjawab, "Seandainya saya dapat membaca buku, buat apa saya membutuhkan kacamata?"

Lukisan Sebagai Bukti

Seorang lelaki pergi meminjam uang dari temannya. Dia membawa serta segala kebutuhan alat tulis, siap untuk menuliskan suatu kas bon buat temannya. Karena kecepatan tulisnya agak lambat, temannya menyarankan: "Ah, tidak perlu menuliskan kas bon. Itu terlalu repot! Cukup biarkan aku membuat lukisan wajah kamu dan itu sudah lebih dari cukup!" Lelaki tsb bertanya: Kenapa membuat lukisan di wajah ku?" Temannya menjawab: "Karena aku khawatir bahwa kemudian apabila aku datang menagih uang ku, muka kamu akan berbeda. Jadi aku akan membuat lukisan terlebih dahulu untuk pengamanan!"

Waktunya Telah Tiba

Ada seorang murid yang bertanggung jawab untuk menyeduh dan menyajikan teh buat gurunya. Gurunya mempunyai teko antik yang bernilai tinggi, yang sangat disukai gurunya. Pada suatu hari, mungkin karena dia terlalu larut dalam semedi dan tungkainya menjadi lemah, sang murid dengan ceroboh memecahkan teko tersebut. Dia kaget hingga setengah mati, dan sama sekali tidak mempunyai gagasan tentang bagaimana akan menjelaskan kepada gurunya. Tibalah waktu untuk menyajikan teh, dan murid tersebut berdiri terpelongoh, tidak tahu apa yang harus diperbuat. Akhirnya, dia memperoleh suatu jalan yg pintar utk menyelamatkan dirinya! Merapikan bajunya, dan dia menuju ke dalam, berlutut pada gurunya dengan tata-krama dan berkata: "Guru, aku punya masalah besar, yang telah menimbulkan banyak beban dalam pikiranku. Aku ingin bertanya pada guru tentang masalah ini sejak lama; tetapi tidak berani melakukannya, khawatir aku akan menimbulkan masalah buat guru. Aku ragu apakah aku perlu bertanya pada guru hari ini." Gurunya berkata: "Tentu saja kamu dapat bertanya. Kenapa tidak kamu tanyakan segera? Kamu datang ke sini utk mengikuti guru karena itu kamu perlu bertanya!" Jadi murid tsb bertanya, "Guru! Kenapakah setiap kematian diikuti dengan kelahiran? Kenapakah mesti ada kematian? Guru dan aku, apakah kita akan mati juga? Kita adalah praktisi rohani, dan begitu tulus, apakah kita masih akan mati?" Gurunya berkata, "Oh, tentu saja! Buddha Shakyamuni, Yesus, Konfusius dan Lau Zi, semuanya juga harus mati. Di mana ada kelahiran, di situ mesti ada kematian!" Lalu murid tsb melanjutkan pertanyaannya: "Adakah terdapat suatu pengecualian bagi sesuatu yang tidak akan mati?" Gurunya berkata: "Tentu saja tidak! Kematian mesti diikuti dgn kelahiran. Jika waktunya telah tiba, kematian pasti akan terjadi!" Lalu murid tsb berdiri dan berkata: "Aku melaporkan pada guru, waktunya telah tiba untuk teko guru hari ini!"

Pemukul Lalat Serbaguna

Seorang ibu pulang ke rumah setelah belanja teh, dan melihat bahwa ada teh yang telah diseduh oleh anak perempuannya yg berusia 15 thn. Lalu ibunya bertanya pada anak perempuannya, "Apakah kamu menggunakan saringan teh?" Karena di Inggris mereka menggunakan daun teh yg telah dipotong untuk menyeduh teh, dan Anda harus menggunakan penyaring teh utk menyaring daun teh. dan lalu meminum airnya saja. Dan anaknya berkata, "Ya, Mama, aku sudah menyaring daun teh. Tapi aku tidak dapat menemukan penyaring teh, jadi aku gunakan pemukul lalat." Ibunya berkata, "Oh! Tuhan! Mengapa kamu lakukan itu? Kamu seharusnya jangan lakukan itu!" Dan anaknya berkata, "Oh Mama, jangan panik. Itu hanya pemukul lalat yang lama. Aku tidak menggunakan yang baru."

Tahu dan Tidak Tahu

Ada seorang lelaki yang, karena dia melihat bahwa Maha Guru Ching Hai selalu berpergian dan berceramah, ingin juga memberikan ceramah. Sehingga pada hari pertama dia datang ke aula ceramah yang mana sekitar seratus orang sudah berkumpul di sana dan dia berkata, "Baiklah, karena Anda telah membuang waktu datang ke sini, tahukah Anda pokok pembicaraan yang akan kita bicarakan di sini?" Para hadirin menjawab, "Tidak, kita tidak mengetahuinya." Dan dia berkata, "Karena kalian tidak mengetahuinya, besok datang kembali ke sini, dan saya akan memberitahukan kalian."
Pada hari berikutnya setiap orang hadir kembali dan dia menanyakan pertanyaan yang sama lagi. Dan beberapa orang menjadi marah dan berkata, "kami tahu." Lalu dia berkata, "Baiklah, jika kalian telah mengetahuinya, tidak perlu lagi tinggal di sini, jadi sampai ketemu lagi besok."  Kemudian, pada hari ketiga dia datang kembali, dan hanya ada beberapa orang yang berkumpul, dia menanyakan pertanyaan yang sama lagi. Sehingga para hadirin menjadi marah, lalu membagi kelompoknya menjadi dua bagian. Bagian yang satu berkata, "Kami tahu," dan bagian lainnya berkata bahwa mereka tidak mengetahui apa yang akan dia ceramahkan. Sehingga dia berkata, 'Baiklah, kalau begitu, orang yang mengetahui beritahukan kepada orang yang tidak mengetahuinya."

Siapa Yang Gila?

Ketika dokter memasuki ruangan seorang pasien di suatu rumah sakit bagi orang cacat mental, dia melihat pasien tsb sedang bergelantungan di langit-langit ruangan. Dengan penuh cemas, dia memanggil perawat masuk ke dalam dan menariknya turun karena kuatir lelaki tersebut akan jatuh dan meninggal. Perawat tsb berkata, "Dokter, setiap hari pasien ini mengira bahwa dia adalah suatu lampu, oleh karena itu, dia sering bergantungan di langit-langit ruangan.!"  Sang dokter berkata, "Tidak, Anda harus segera menariknya turun; kalau tidak dia akan mati jika jatuh ke bawah." Setelah sejenak, perawat tsb menjawab, "Tetapi lampunya akan mati setelah saya menariknya turun?"

Camar Mati

Pernah ada seorang anak kecil yang pergi keluar dengan ibunya menuju ke pantai dan melihat seekor camar terbaring mati di pasir. Sehingga dia berkata pada ibunya, "Ma, apa yang terjadi dengan burung ini?" Ibunya berkata, "Ia telah mati dan pergi ke surga." Dan bocah itu berpikir sejenak lalu berkata, "Dan Tuhan melemparnya kembali ke bawah sini?"

Bis Yang Keliru

Seorang lelaki yang mabuk berat berjalan sempoyongan menuju bis. Dengan segala usaha, dia berusaha mendapatkan tempat duduk, tapi di tengah kemabukannya, ketika hendak duduk, dia menabrak seorang wanita tua di sampingnya. Wanita tua tersebut menatapnya dengan marah dan mengutuknya: "Kamu akan pergi ke neraka!" Lelaki mabuk itu terkejut: "Oh, aku telah naik bis yang keliru!"

Salah Paham

Seorang wanita tua pergi ke suatu supermarket, ke gerai tomat atau tahu. Dia membungkuk untuk memungut beberapa tomat atau tahu, dan karena dia terlalu tua, tulang punggungnya menjadi masalah dan dia merasa perih. Jadi dia hanya menjerit, "Ah……….", sama seperti ketika Anda melihat tikus di dapur. Dan pramugari di gerai tsb berkata, "Wow, jika Anda pikir tomat itu terlalu mahal, Anda harus melihat harga dari zucchini."

Dingin Di Atas Sana

Suatu hari, seorang wanita tua merasa sangat kesepian setelah suaminya meninggal, sehingga dia pergi belajar cara menerbangkan helikopter. Setelah mempelajari seluruh perintah dan operasi dasar, dia diberitahukan oleh menara pengawas, "Anda dapat terbang sekarang, tapi karena Anda sendirian di dalam helikopter, apabila Anda mencapai ketinggian 3.000 meter, Anda mesti menghubungi kami melalui radio guna melaporkan situasi Anda. Kami akan mengarahkan Anda dari sini, tergantung apa keinginan Anda." Wanita tua tersebut berkata, "Baiklah! Tidak ada masalah. Hanya sepotong kue saja!" Jadi, dia mulai naik. Ketika dia mencapai ketinggian 3.000 meter, dia memanggil melalui radio, "Segalanya beres. Sungguh indah! Saya tidak pernah bermimpi bahwa menerbangkan helikopter begitu luarbiasa. Saya benar-benar bahagia dapat menerbangkan helikopter di usi senja ini. Sungguh luarbiasa!"   Dari menara pengawas memberikan jawaban, "Baiklah! Kalau begitu Anda dapat terbang sedikit lebih tinggi yang mana bahwa lebih indah dan lebih menyenangkan. Setelah Anda naik pada ketinggian 3.000 meter berikutnya, mohon menghubungi kami lagi untuk melaporkan situasi Anda." Dia mulai menanjak 3.000 meter lainnya lagi dan berkata, "Sungguh indah di atas sini! Saya sekarang berada di atas awan. Sungguh indah sekali. Bolehkah saya naik sedikit lebih tinggi?" Menara pengawas setuju, "Baiklah, tapi hati-hati! Panggilah kami lagi setelah naik 3.000 meter lainnya. "Baiklah," jawab wanita tsb. Tapi itu merupakan pesan terakhir yang dia kirimkan. Menara pengawas sudah mencoba berbagai usaha untuk menghubunginya, tapi tetap saja tidak ada jawaban. Tiba-tiba, terdengar suara hantaman yang nyaring dan helikopter tsb terbakar persis di depan mata mereka. Helikopter tsb penuh dengan kerusakan, dan wanita tua tsb keluar dari reruntuhan. Setiap orang kaget dan segera dipanggilkan ambulans. "Nenek yang terkasih, kenapakah kamu tiba-tiba mematikan semua hubungan setelah naik lebih lanjut? Apakah ada yang tidak benar? Apa yang terjadi?" Terhadap pertanyaan ini, dia menjawab, "Aku hampir mati kedinginan di atas sana, jadi saya hanya mematikan tombol kipas angin!"

Segelas Anggur

Seorang pemabuk berkata: "Aneh! Aku sungguh tak mengerti bagaimana mungkin hanya segelas anggur saja telah membuatku mabuk semalam!" Seorang pelayan bar menjawab: "Itu karena gelas anggur itu merupakan gelas terakhir kamu setelah sekian banyak gelas telah kamu habiskan!"

Pengemis

Seorang pengemis meminta uang dari orang yang lewat: "Aku hanya minta sedikit uang receh untuk mengisi perutku!" Orang yang sedang lewat itu merogoh uang dari sakunya, menggelengkan kepala dan berkata: "Maaf. Aku tidak memiliki uang receh, hanya ada lembaran seratus." Pengemis tsb berkata: "Jangan khawatir! Tidak masalah buatku untuk memperoleh uang yang besar."

Datanglah Lebih Dini Besok


Ada seseorang yang memiliki banyak hutang. Secara praktis dia telah berutang kepada setiap orang di desa tersebut. Setiap hari beberapa orang datang ke rumahnya dan ingin menagih kembali pinjamanya, tapi dia selalu berkata, "Tidak bisa hari ini! Mohon datang lagi lain kali." Suatu hari ketika dia pulang ke rumah, banyak krediturnya yang sedang duduk di setiap pojok tempat rumahnya - di teras, di tangga, di dalam rumahnya dan tempat-tempat lainnya. Lalu dia menghampiri seseorang yang duduk di luar berjemur matahari, jarak yang terjauh dari rumahnya dan berkata, dengan bisikan yang sangat pelan di telinganya, "Mohon datang lagi besok, lebih dini yah, sekitar pukul tujuh di pagi hari."
Orang itu sangat gembira -- oh! ho! -- dan lalu pulang kembali ke rumahnya. Setelah itu, semua kreditur lainnya tidak memperoleh apapun darinya dan mereka juga pulang ke rumah.
Hari berikutnya, orang itu datang amat dini, sekitar pukul tujuh di pagi hari. Dia duduk saja di sana dan menunggu, sekarang dia duduknya di ruang tamu, dengan orang yang memiliki hutang dan sekarang sedang menyajikan air dan makanan lainnya. Dia duduk cukup lama juga, dan tiada apapun yang terjadi. Sehingga dia mulai berkata pada debiturnya, "Tidakkah kamu meminta aku datang lebih dini kemarin? Aku pikir kamu ingin membayar kembali hutang kamu atau seperti itu, tapi tidak ingin orang lain mengetahuinya. Bukankah demikian? Tapi sekaran kenapa kamu belum membicarakan itu juga?"
Sehingga orang yang berutang ini berkata, "Oh, kemarin aku melihat kamu sedang duduk di atas terik matahari dan juga sangat jauh dari rumah, sehingga aku memberitahukanmu untuk datang lebih dini agar kamu memperoleh tempat duduk yang lebih baik. Hanya itu saja. Dengan demikian, kalau kamu ingin menunggu sepanjang hari, kamu dapat juga duduk di tempat yang teduh, iya kan?"

Satu Mata Untuk Satu Mata

          Nutcase No.3 memiliki seorang anak perempuan yang baru saja menikah dengan anak lelaki teman terbaiknya, Idiot No.1. Tapi pada suatu hari, anak perempuannya membawa kopernya dan pulang ke rumah sambil menangis sepanjang jalan. Sehingga Nutcase No.3 bertanya pada anaknya, "Ada apa? Ada apa dengan kamu? Kenapa kamu pulang ke rumah?" Anaknya berkata, "Dia selalu memarahiku. Aku bilang sama dia supaya berhenti, dan dia memukulku!" Begitu Nutcase No.3 mendengar anaknya berkata demikian, dia tidak mengatakan apapun. Dia melangkah ke depan anaknya dan menampar wajahnya. Anak perempuannya malah menangis makin nyaring, "Oh! Bagaimana mungkin Papa juga memukuli saya?" Dan ayahnya berkata, "Sekarang pulang ke rumah dan beritahukan suami kamu yang gila itu, karena dia memukul anakku, maka aku memukul isterinya!"

Kembar

Ada dua orang saudara kembar yang sedang duduk di bar meminum jus. Dan ada seorang lelaki berjalan keluar dari toilet setelah meminum banyak sekali bir. Dia menatap kedua saudara kembar tersebut dan lalu mengucek-ucek matanya dan menatap lagi. Dan dia memesan segelas bir lagi, sambil berkata "Satu gelas lagi!" Dan lalu dia menatap kembali. Akhirnya, salah satu saudara kembar itu tertawa dan berkata, "Tidak apa-apa, tuan. Matamu wajar-wajar saja. Kami saudara kembar. Itulah sebabnya kamu bingung." (Karena mereka mengenakan baju yang sama dan segalanya serba sama.) Dan lelaki itu berkata, "Kamu berempat? Kamu berempat semuanya saudara kembar?"

Kecelakaan Mobil


Ada seorang lelaki yang menurut peramal, "Minggu depan, sampai minggu depan, kamu akan meninggal karena kecelakaan mobil." Sehingga lelaki itu menjadi amat cemas, dan dia menyembunyikan dirinya di rumah sepanjang waktu. Dia tidak pernah pergi kemana pun. Dan apabila dia hendak pergi ke luar untuk membeli sesuatu, dia berjalan di pinggir dan yang sangat dekat dengan rumahnya, tidak pernah melintasi jalan di mana ada mobil yang sedang melintas. Hanya ketika jalanan sepi sama sekali, barulah dia berani jalan. Bahkan pada waktu lampu merah, atau lampu hijau, dia tidak berani melintas. Dia hanya coba menghindari nasib selama seminggu. Sehingga dia akan terus hidup. Itulah apa yang dia pikirkan. Lalu, setelah enam hari telah berlalu, dan dia masih hidup karena telah berhati-hati sehingga dia sungguh gembira.
Pada hari ketujuh, dia berpikir: "Oke, hanya tinggal satu hari lagi dan selesai sudah." Dan lalu, dia berjalan sebagaimana biasanya, pergi membeli roti dan berjalan di pinggiran jalan yang dekat dengan rumahnya, dan tidak ada mobil yang melintas, dan sungguh dia merasa aman. Dia melihat ini sebagai hari terakhirnya. Dia harus lebih berhati-hati lagi. Apabila ada satu mobil saja, dia tidak akan keluar. Dia keluar pada malam hari, ketika jalanan tidak ada kendaraan sama sekali, dan di jalan yang sempit. Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba ada suara bang di kepalanya, dan dia terbaring mati. Rupanya hanya sebuah mobil mainan … dari jendela atas. Mobil maianan itu terjatuh di kepalanya: suatu kecelakaan mobil! Jadi sang peramal itu benar. Dan dia tidak dapat menghindarinya meskipun dia telah mengetahuinya. Semuanya itu hanya membuatnya cemas selama seminggu dan dia sama sekali tidak menikmati hidupnya secara penuh sebelum dia meninggal. Dia seharusnya dapat makan, minum, mengendarai mobil, atau melakukan apapun yang dia suka sampai dia merasa bahagia dan barulah mati. Namun dia mati dengan sengsara. Selama seminggu sebelum dia meninggal, dia merasa ketakutan, cemas dan khawatir, dan dia tidak dapat tidur, tidak dapat makan, tidak dapat bekerja secara benar, tidak dapat mengendarai mobilnya. Apa gunanya itu semua? Dia meninggal juga pada akhirnya.

Nama Yang Manis


Ada suatu komplek yang mana banyak orang yang tinggal di dalamnya. Salah seorang isteri mengeluh pada suaminya, "Lihatlah! Semua suami tetangga memanggil isterinya dengan nama yang sedemikian manis dan romantisnya. Kamu tidak pernah memanggilku seperti itu." Lalu suaminya berkata, "Mereka panggil apa terhadap isterinya? Aku tidak pernah dengar apapun!" Isterinya menyahut, "Suami yang tinggal di sebelah kanan kita, dia memanggil isterinya 'appel pie' (pastel apel). Lalu yang tinggal di sebelahnya lagi memanggil isterinya 'sweet cherry blossom' (buah cherry ranum nan manis) . Terus yang tinggal di sebelah kiri kita memanggil isterinya 'rosemary' (suatu bumbu wangi yang dicampurkan ke dalam masakan.) Kemudian orang yang tinggal di sebelahnya, memanggil isterinya 'my lovely pizza' (pizzaku yang tercinta). Satunya lagi memanggil, "Oh intanku, intanku yang mulia.' Dan kamu! Kamu tidak pernah memanggilku dengan sedemikian manis dan romantisnya !"
Lalu suaminya menggelengkan kepalanya dan berkata, "Maafkan aku, tapi orang yang tinggal di sebelah kanan, dia adalah seorang tukang roti. Lalu yang tinggal disebelahnya lagi adalah seorang tukang kebun, dia menanam buah cherry jepang. Suami yang memanggil isterinya 'rosemary', menanam herbal! Dan lalu suami yang memanggil isterinya 'intan' karena dia adalah seorang penjual intan. Aku tidak dapat memanggilmu demikian. Aku seorang tukang sepatu. Aku tidak dapat memanggilmu 'my broken shoe' (sepatuku yang rusak)."
Sungguh beruntung bahwa dia bukan seorang pembuat peti mati. Kalau tidak, dia akan memanggil suaminya, 'peti matiku yang indah' guna memberikannya nama termanis yang dia inginkan.

Sisa Makanan

Seorang wanita berkata pada pelayan di suatu rumah makan, "Tolong berikan saya kantong agar saya dapat membawa pulang sisa makanan ini untuk anjing saya?" Lalu puteranya yang berusia enam tahun berkata, "Oh, mami, apakah kita akan memperoleh anjing?"

Sudah Terlambat

Ada suatu kelas taman kanak-kanak yang besar dan sang guru mengijinkan para kanak-kanak untuk mengajukan pertanyaan. Mereka terus bertanya satu demi satu. Ada seorang bocah kecil yang terus mengangkat tangannya ke atas. Tapi ketika sampai gilirannya, dia menurunkan tangannya. Lalu gurunya bertanya, "Ada apa? Kamu telah menunggu sepanjang waktu sampai giliranmu. Kenapa ketika aku memintamu untuk berbicara lalu kamu menurunkan tanganmu? Bocah itu berkata, "Sudah terlambat Telah terjadi, tepat di sini. Aku telah ngompol di celanaku."

Dokter Yang Hebat

Seorang pasien pergi menemui dokter guna mengeluhkan masalahnya, dan dokter tsb memberikannya persediaan obat selama tujuh hari. Pasien tsb meminum obatnya dan meninggal. Jadi orangtuanya menjadi sangat marah dan pergi mengeluh pada sang dokter, dan dokter bertanya pada mereka, "Berapa hari anak Anda meminum obat tsb? " Mereka menjawab, "Tiga hari!" Dokter lalu berkata, "Pantas saja, saya memberikannya persediaan obat selama tujuh hari dan dia hanya meminumnya selama tiga hari. Itulah sebabnya dia meninggal."

Singa dan Serigala

Ada suatu cerita tenang seekor serigala yang akan disantap oleh singa. Serigala tsb berkata pada sang singa: "Jangan, tolong, kamu jangan makan aku! Kamu jangan makan aku! Ini akan merupakan kesalahan terbesar. Jika kamu memakanku, itu akan mengerikan sekali, itu akan merupakan bencana terbesar, itu akan merupakan akhir dunia!" Singa tersebut amat bingung dan berkata: "Bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin jika aku memakanmu, dunia akan berakhir?" Si serigala berkata: "Karena jika kamu memakanku, itu akan merupakan akhir dunia bagiku!"

Siapa Yang Bicara

Seorang jenderal angkatan darat menelpon kesatuannya di tempat lain dan ingin berbicara dengan seseorang. Dia berkata, "Halo!" Ada seorang tentara yang berlagak seperti seorang sersan atau pangkat lainnya di ujung telepon sana. Dia tidak mengenali suara panglima tertinggi tersebut. Dia menyahut, "Halo! Baik-baikah Anda? Tidak apa-apa kan? Ada apa, Dok? Kita harus keluar minum-minum lagi di lain waktu. Ya?" Sehingga sang jenderal berteriak dengan suaranya yang paling nyaring, "Tahukah kamu sedang berbicara dengan siapa? Tutup mulutmu!" Tiba-tiba, suasana menjadi sunyi-senyap di ujung sebelah sana. Lalu dia bertanya, "Siapakah ini? Siapakah yang berbicara?" Jenderal tsb berkata, "Aku adalah jenderal. Panglima tertinggi di kesatuan kamu." Terjadilah penghentian yang cukup lama, semakin sunyi, dan lalu sebelah ujung itu berkata, "Apakah kamu juga mengenali sedang berbicara dengan siapakah ini?" Jenderal tsb menjawab, "Tidak, siapakah kamu?" Tentara tsb berkata, "Oh, sungguh beruntung bagiku bahwa kamu tidak mengenaliku! Selamat tinggal!", dan langsung ditutupnya telepon itu.

Membantu Pekerjaan Matematika

Seorang anak sekolah dasar pulang ke rumah dan bertanya pada ayahnya, "Ayah, pertanyaan matematika ini sungguh sulit sekali. Dapatkah ayah membantu saya, tolong dong? "  Ayahnya mendekat dan anaknya berkata, "Dalam pekerjaan rumah ini, gurunya berkata, 'Misalnya ayah kamu memperoleh pendapatan seribu dollar setiap bulan, dan ibu kamu membelanjakan sekitar satu ribu tujuh ratus dollar setiap bulan.' Jadi, apakah jawabnnya? " Ayahnya berkata, "Oh, kalau ini kamu harus pergi dan bertanya pada ibumu. Dia ahli dalam hal ini!"

Lamaran Cuaca


Seorang lelaki berkata pada seorang wanita, "Sayang! Tanpa engkau, segalanya gelap dan suram. Awan berkumpul, dan angin melambaikan hujan. Lalu muncullah mentari hangat; engkau selayak pelangi bagi ku." Dan wanita itu bertanya, "Apakah ini suatu lamaran, ataukah suatu laporan cuaca?"

Ke Dokter Gigi


Seorang wanita tua membawa anaknya yang masih kecil ke dokter gigi. Begitu dia memasuki ruangan sang dokter gigi, segera dia memberitahu dokter tsb , "Tolong lakukan pekerjaan Anda dengan lembut karena anak saya sungguh ketakutan. Dia gampang merasa takut." Sang dokter gigi berkata padanya, "Janganlah takut, Anda tidak perlu cemas. Saya cukup memberikannya suntikan pelumpuh rasa, dan dengan segera dia tidak akan sadar bahkan sampai sepuluh giginya dicabut." Wanita tsb berkata, "Oh! Cukup cabut satu saja, jangan sampai sepuluh!"  Sang ibu tsb lalu berkata lagi, "Oh! Kedengarannya cukup baik, saya dapat menyerahkan segalanya kepada Anda, dan saya akan menunggu di luar karena saya juga merasa takut.  Saya tidak berani tinggal di sini untuk sekedar menyaksikannya." Dia lalu melangkah ke luar dan mengambil tempat duduk di sana. Sebelum duduk, ada suara yang berasal dari dalam, suara yang sangat nyaring hingga memekakkan telinga. Dengan segera dia berlari ke dalam dan memarahi dokternya, "Hei!  Barusan Anda katakan bahwa setelah suntikan dia tidak akan merasakan apa pun. Anda telah menipu saya! Anda membuat anak saya menderita. Dia tidak tahan lagi, dari caranya dia berteriak, dan Anda katakan bahwa Anda seorang dokter!"  Sang dokter gigi tersebut lalu berkata, " Sebenarnya bukan seperti itu, bukanlah dia yang berteriak, sayalah yang berteriak! Saya barusan hendak menyentuh giginya dan dia menggigit saya. Tangan saya hampir putus."

Tuhan Telah Banyak Peningkatan


Seorang gadis cilik yang sedang duduk di pangkuan ayahnya mengamati keriput di wajah kakeknya. Orang tua tersebut sedang membaca koran dan sama sekali tidak memperhatikannya. Setelah sejenak, gadis cilik itu bertanya, "Kakek! Tidak kah Tuhan menciptakan kamu?" Kakek tua itu menjawab: "Ya! Tentu saja." Gadis cilik itu melanjutkan bertanya: "Tidak kah Tuhan menciptakan saya juga?" Sang kakek menjawab, "Kamu benar! Tuhan juga menciptakan kamu." Kemudian gadis cilik itu berkomentar, "Kelihatannya Tuhan telah banyak peningkatan; kualitas produksinya sekarang jauh lebih baik!"

Sulit Untuk Menemukan Guru Sejati?!
Ada seseorang yang kehilangan uang dan sedang mencarinya di luar rumah di bawah lampu jalanan. Tetangganya datang menghampiri dan membantunya untuk mencari. Keduanya terus mencari tapi tidak menemukan apapun. Lalu tetangganya mulai bertanya, "Di manakah kamu kehilangan uang itu?" Lelaki tersebut menyahut, "Aku kehilangannya di dalam rumah." Tetangganya menjadi heran dan bertanya, "Lalu kenapa kamu mencarinya di luar sini, di jalanan ini di bawah lampu jalanan?" Lelaki itu menjawab, "Yah, karena di luar sini ada lampu. Di dalam rumahku terlalu gelap."
Salah Siapakah?
Ada seorang wanita yang menemukan cermin di jalanan. Dia mengambilnya, dan melihat ke permukaan cermin lalu mencibir, "Ah cermin jelek! Kamu begitu buruk rupa! Tidak heran kalau ada yang membuangmu!"
Siapakah Yang Bau?
Terdapat pasangan yang telah menikah sejak lama dan tidak memiliki anak, dan kemungkinan mereka merasa sedikit kesepian. Sehingga isterinya berkata ingin seekor anjing untuk menemaninya, dan sang suami berkomentar, "Seekor anjing? bukankah aku cukup untukmu?" Dia membandingkan dirinya dengan seekor anjing! Sehingga sang isteri berkata, "Oh ya, tetapi berbeda. Aku memikirkan sesuatu yang hidup. Kamu tahu, yang dapat berjalan denganku ke toko, dan hal-hal seperti itu, sementara kamu tidak berada di sini. Aku mencintaimu. Hanya saja anjing itu berbeda. Kamu tidak membandingkan dirimu terhadap seekor anjing, iya kan? Lalu sang suami berkata, "Baiklah. Baiklah. Tetapi apa yang akan ia makan? "Oh," sang isteri menyahut, "Apapun yang kita makan, ia dapat memakannya juga. Anjing makan segalanya." Itulah sebabnya mereka jadi anjing. Tapi bagaimanapun, suaminya masih ragu, "Dan lalu, jadi di mana ia akan tinggal?" dan isterinya menjawab, "Ia dapat tinggal di sini bersama kita, di dalam rumah ini. Rumah kita cukup besar." Dan sang suami masih tetap merasa segan dan ragu, lalu bertanya, "Tetapi di mana ia akan tidur?" Sang isteri menjawab,"Baiklah ia dapat tidur di ranjang bersama kita, iya kan? Dan lalu sang suami menimpali lebih lanjut, "Baiklah, bagaimana dengan bau?" Jadi sang isteri berkata, "Baiklah, jika aku dapat terbiasa dengan bau tersebut, tentunya ia dapat juga."
Uji IQ
Ada suatu mesin yang diciptakan oleh seseorang khususnya untuk mengukur IQ orang. Sehingga jika Anda ingin mengetahui seberapa cerdasnya Anda, seberapa tinggi IQ Anda, Anda hanya perlu meletakkan kepala di lubang mesin tersebut, menekan tombol dan tunggu jawabannya. Sebagai contoh, jika Steve meletakkan kepalanya di mesin tersebut, maka mesin itu akan berkata, "Steve, perbanyak meditasi! IQ kamu membutuhkan lebih banyak vitamin." Lalu orang lain datang, dan mengulurkan kepalanya ke dalam mesin, ke bagian yang kosong, dan menekan tombol, dan kemungkinannya mesin tersebut akan memberikan jawaban lain. Dan sungguh tepat. Mesin tersebut dapat memberitahukan Anda seberapa tinggi IQ yang Anda miliki, kemungkinan satu koma sembilan atau seratus empat puluh. Mesin tersebut dapat memberitahukan Anda bahwa Anda memiliki IQ seorang yang jenius, dan lalu Anda aka merasa bahagia. Suatu hari, ada seseorang yang sedang mengawasi orang lain menggunakan mesin ini sepanjang waktu dan dia berkata, "Wow! Itu hebat sekali!" Hal terakhir yang dia dengar dari mesin tersebut adalah, "Oh, IQ Anda sebegitu jeniusnya." Sehingga dia sangat senang sekali, lalu dia mulai meletakkan kepalanya di dalam dan menekan tombolnya. Dan lalu sunyi-senyap yang berkepanjangan dari mesin tersebut, kemudian muncul suatu keluhan seperti ini, "OOOOOOHHHHHH......." Lalu muncullah suara yang berkata, "Mohon jangan membuat lelucon. Tolong jangan meletakkan batu di dalam mesin ini."